Aku membencimu,
takut terhadapmu,
juga kagum atas dirimu.
Berulang kali sudah terjadi
dirimu mengambil mimpi-mimpiku,
membuatku terpaku,
kehilangan jiwaku.
Hampa hidupku 'kan jadi
bila kau ambil mimpi terakhirku.
Benci 'kan tumbuh dalam diriku,
dalam jiwa, raga, dan seluruh diriku.
Ya, aku akan sangat membencimu
apabila kau ambil mimpi terakhirku.
Namun, kau tak takut
terhadap rasa benciku, iriku, dan kemarahanku
yang perlahan-lahan menyelimuti hatiku,
yang memakan lahap jiwaku.
Kau mengambil mimpi terakhirku.
Aku terkapar,
setengah hidup, setengah mati.
Kau rebut semuanya,
impian, cita-cita, dan mimpiku,
semuanya.
Kau rebut semuanya!
Puaskah kau sekarang,
setelah melihat aku tak lagi berdaya?
Setelah kau berhasil merebut mimpiku lagi
untuk kesekian kalinya,
puaskah engkau, wahai Pencuri Mimpi?
Aku mati.
Aku tak bisa hidup setelah ini.
Mimpiku hilang,
jalan hidupku lenyap,
mataku tak bisa melihat yang benar atau salah,
Aku tak mau hidup.
Hai, engkau, Pencuri Mimpi,
engkau baru saja berhasil membunuhku.
Chelsea Vanessa
Saturday, 15 May 2010
6:59 PM
No comments:
Post a Comment